Teknik Perhitungan Belt Conveyor Analisa-perhitungan-conveyor-belt

Teknik Perhitungan Belt Conveyor

Teknik Perhitungan Belt Conveyor agar Memahami perhitungan dasar conveyor belt akan memastikan desain conveyor Anda akurat dan tidak terlalu banyak menuntut pada sistem Anda.

Untuk menghitung kecepatan conveyor belt, Anda bisa menggunakan rumus dasar yang menghubungkan kecepatan dengan jarak dan waktu. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung kecepatan conveyor belt:

Teknik Perhitungan Belt Conveyor Analisa-perhitungan-conveyor-belt

4 Teknik penting dalam Perhitungan Belt Conveyor 

1. Menentukan Parameter yang Diperlukan

  • Jarak yang ditempuh (Panjang belt dalam satu putaran penuh) atau panjang sabuk conveyor.
  • Waktu yang diperlukan untuk satu putaran sabuk atau waktu yang diperlukan untuk memindahkan barang dari satu titik ke titik lainnya.

2. Rumus Kecepatan Conveyor Belt

Kecepatan (v) dapat dihitung menggunakan rumus:

v=Panjang BeltWaktu Putaran Beltv = \frac{\text{Panjang Belt}}{\text{Waktu Putaran Belt}}

Di mana:

  • Panjang Belt adalah panjang sabuk conveyor yang diperlukan untuk satu putaran penuh (misalnya dalam meter).
  • Waktu Putaran Belt adalah waktu yang diperlukan untuk satu putaran penuh (misalnya dalam detik).

3. Menghitung Kecepatan

Jika panjang belt atau sabuk conveyor diketahui, misalnya 10 meter, dan waktu yang diperlukan untuk satu putaran penuh adalah 5 detik, maka:

v=10 m5 s=2 m/sv = \frac{10 \, \text{m}}{5 \, \text{s}} = 2 \, \text{m/s}

Jadi, kecepatan conveyor belt adalah 2 meter per detik.

4. Alternatif Menggunakan Pulley (Puli)

Jika Anda menggunakan puli (roller) untuk menghitung kecepatan conveyor, Anda bisa menggunakan rumus lain:

v=π×D×n60v = \frac{\pi \times D \times n}{60}

Di mana:

  • D = Diameter puli (dalam meter)
  • n = Jumlah putaran puli per menit (RPM atau rotasi per menit)
  • π\pi = 3.1416

Contoh: Jika diameter puli adalah 0,5 meter dan jumlah putaran puli per menit adalah 100 RPM, maka:

v=3.1416×0.5×10060=2.62 m/sv = \frac{3.1416 \times 0.5 \times 100}{60} = 2.62 \, \text{m/s}

Ini adalah cara untuk menghitung kecepatan conveyor belt berdasarkan ukuran dan rotasi puli.

Legenda Perhitungan Conveyor
B: Sinus sudut kemiringan
C: Jarak dari pulley ke pulley (inci)
D: Diameter Pulley penggerak (inci)
d: Diameter Pulley tail (inci)
E: Ketegangan efektif (lbs.)
E1: Tegangan sisi kendur (lbs.) E2: Tegangan sisi yang kencang (lbs.)
F: Koefisien gesekan (Lihat Tabel # 1)
G1: Beban per kaki persegi (lbs.)
G2: Beban per jam (lbs.)
HP: Tenaga kuda
K: Faktor Penggerak – lihat tabel # 2

L: Panjang Belt Conveyor (inci)
M: Berat Belt Keseluruhan
P: Berat produk (lbs.)
RPM: Revolusi per menit
S: Kecepatan Conveyor per menit
T: Ketegangan Operasi PIW (lbs.)
W: Berat Belt(inci)

Teknik Perhitungan Belt Design Umum

Menghitung Belt Length

When the head and tail pulley are the same size: L=(D+d)/2 x 3.1416+2C
When one pulley is larger than the other pulley: L=(D+d)/2 x 3.1416+2C+(D-d)2/4c

Cara Menghitung Belt Speed

Expressed in feet per minute (FPM)

S=D x RPM x .2618 x 1.021

Teknik Penghitungan belt conveyor, analisa perhitungan kecepatan motor belt conveyor, Teknik Perhitungan Belt Conveyor
Teknik Perhitungan kecepatan Belt Conveyor

Cara Mengetahui Belt Load

At one time when the load is known per square foot: P= G1 x C(in feet)x W (in feet)
At one time when load is known by pounds per hour: P=G2/(S x 60) x C(in feet)

Mengukur Kekuatan Horsepower

Level Conveyors: HP=(F x S x (P+M))/33,000
Inclined Conveyors: HP=((P x B)+(P+M)x F x S)/33,000

Effective Tension
Pull needed to move belt and load horizontally: E= F x (P+M)

Tight Side Tension
Total tension to move belt and load horizontally: E2= E+E1

Slack Side Tension
Additional tension required to prevent slippage on drive pulley: E1=E x K

Operating Tension
Determines the working strength of the belt to handle the job on per inch of width basis: T= E2/W

The Coefficient of Friction

Belt Steel of Aluminum Metal Rollers
Friction surface on pulley side .30 to .35 .10 to .15
Bare duck on pulley side .20 to .25 .10 to .15
Cover on pulley side .50 to .55 .10 to .15

The Drive Factor “K”

Belt wrap on drive pulley Screw Take-Up Gravity Take-Up
180° Bare: 1.6  Lagged: 1.0 Bare: .84  Lagged: .50
220° Bare: 1.2  Lagged: .6 Bare: .62  Lagged: .35
240° Bare: 1.0  Lagged: .5 Bare: .54  Lagged: .30

contoh soal perhitungan belt conveyor

Perhitungan Daya Motor Conveyor (Calculation of Conveyor Power Equipment)
Belt Conveyor
RUMUS :
Dimana :
P : Power (Kw)
P1 : Horizontal Power No Loaded (Kw)
P2 : Horizontal Power Loaded (Kw)
P3 : Vertical Power Loaded (Kw)
f : Frection Coefisien (0,03)

cara menghitung kecepatan belt conveyor
rumus kapasitas belt conveyor
cara menghitung panjang belt conveyor
rumus screw conveyor pdf
kecepatan conveyor
cara menghitung kapasitas chain conveyor
rumus tension belt

Untuk menghitung kebutuhan motor pada Teknik Perhitungan Belt Conveyor, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti beban yang dibawa, kecepatan conveyor, efisiensi sistem, dan faktor lain yang memengaruhi daya motor yang dibutuhkan dalam mengetahui Teknik Perhitungan Belt Conveyor. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung kebutuhan motor conveyor belt:

1. Menentukan Parameter yang Dibutuhkan

Beberapa parameter yang diperlukan untuk mengetahui Teknik Perhitungan Belt Conveyor adalah:

  • Beban (Force): Beban total yang dibawa oleh conveyor belt, biasanya dalam satuan Newton (N).
  • Kecepatan Conveyor (v): Kecepatan conveyor dalam satuan meter per detik (m/s).
  • Panjang Belt: Panjang total conveyor belt, yang bisa mempengaruhi total gesekan dan beban yang dibutuhkan.
  • Efisiensi: Efisiensi sistem konveyor (biasanya antara 80% hingga 95%).
  • Gesekan (Friction): Koefisien gesekan antara belt dan roller.
  • Inertial Load: Beban yang dihasilkan oleh mesin yang berputar (roller, pulley) jika diperlukan.

2. Menghitung Kekuatan yang Diperlukan untuk Menjalankan Conveyor (Kekuatan Output)

agar tau Teknik Perhitungan Belt Conveyor dengan mengetahui Kekuatan yang diperlukan untuk menjalankan conveyor (termasuk gaya gesekan, beban, dan kecepatan) dapat dihitung dengan rumus berikut:

P=F×vP = F \times v

Di mana:

  • P = Daya yang diperlukan (watt)
  • F = Gaya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor (Newton)
  • v = Kecepatan conveyor (m/s)

3. Menghitung Beban Total

Untuk menghitung beban total dalam Teknik Perhitungan Belt Conveyor, kita harus memasukkan komponen-komponen yang mempengaruhi gaya total seperti beban material, gesekan antara belt dan roller, dan beban motor penggerak. Gaya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor dapat dihitung dengan rumus:

F=W×μF = W \times \mu

Di mana:

  • W = Beban material yang dibawa conveyor (kg) dikalikan dengan percepatan gravitasi (9.81 m/s²).
  • μ = Koefisien gesekan antara belt dan roller.

4. Menentukan Daya Motor

Setelah kita mengetahui gaya yang diperlukan dan kecepatan conveyor, kita bisa menghitung daya motor yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan efisiensi motor. Daya yang dibutuhkan untuk motor dapat dihitung dengan rumus:

Pmotor=PηP_{\text{motor}} = \frac{P}{\eta}

Di mana:

  • P = Daya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor (watt).
  • η = Efisiensi motor (misalnya 0.9 untuk motor dengan efisiensi 90%).

5. Menentukan Kebutuhan Motor Berdasarkan Ukuran Pulley dan Kecepatan

Jika kita menggunakan ukuran puli (roller), kita dapat menghitung kebutuhan daya dengan rumus berikut:

Pmotor=T×ωηP_{\text{motor}} = \frac{T \times \omega}{\eta}

Di mana:

  • T = Torsi (Nm)
  • ω = Kecepatan putaran angular (rad/s)
  • η = Efisiensi motor

Contoh Perhitungan

Misalkan Anda memiliki conveyor dengan spesifikasi berikut:

  • Beban material yang dibawa: 500 kg
  • Koefisien gesekan antara belt dan roller: 0.02
  • Kecepatan conveyor: 2 m/s
  • Efisiensi motor: 90% (0.9)
  • Panjang conveyor: 10 meter

Langkah pertama adalah menghitung gaya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor:

F=W×μ=(500 kg×9.81 m/s2)×0.02=98.1 NF = W \times \mu = (500 \, \text{kg} \times 9.81 \, \text{m/s}^2) \times 0.02 = 98.1 \, \text{N}

Kemudian, kita dapat menghitung daya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor:

P=F×v=98.1 N×2 m/s=196.2 WattP = F \times v = 98.1 \, \text{N} \times 2 \, \text{m/s} = 196.2 \, \text{Watt}

Sekarang, kita hitung daya motor yang diperlukan dengan mempertimbangkan efisiensi:

Pmotor=Pη=196.20.9≈218 WattP_{\text{motor}} = \frac{P}{\eta} = \frac{196.2}{0.9} \approx 218 \, \text{Watt}

Jadi, daya motor yang diperlukan sekitar 218 watt. Biasanya, untuk pemilihan motor, kita akan memilih motor dengan kapasitas yang sedikit lebih tinggi dari hasil perhitungan untuk mengatasi fluktuasi beban dan untuk keandalan operasional.

Dunlop Conveyor Belt, Conveyor Belt Murah Glodok : Fenner Dunlop

Tips Memilih Conveyor Belt

Bagaimana memilih conveyor

Sebelum anda memutuskan membeli conveyor belt, tentukan dahulu lokasi pemasangan conveyor belt, Jarak angkut, kondisi sekitar conveyor akan dipasang, kapasitas produksi serta jumlah load angkut. Oleh karena itu berikut ini tips dalam memilih conveyor belt

LOGO Tips Memilih Conveyor Belt

Conveyor Murah Jakarta

Ada beberapa tips dalam memilih conveyor belt berdasarkan cover grade rubber:

  1. Fire Resistant (FR/DIN K/ JIS K) Biasanya belt type ini digunakan untuk membawa material batubara atau bahan yang rawan terbakar. Belt ini paling sering digunakan di PLTU diseluruh Indonesia. Standard minimum flame test untuk belt fire resistant adalah 15detik akan tetapi sejumlah manufaktur mengembangkan teknologi mereka kurang dari 1 detik.
  2. Oil Resistant (OR) atau tahan minyak. Aplikasi belt ini banyak di gunakan dipabrik makanan ternak atau hasil pertanian, pabrik pupuk, refinery minyak bumi.
  3. Cold Resistant Belt. Tahan Dingin. Belt type ini tidak lazim digunakan di Indonesia karena iklim di Indonesia tidak ada yang extreem dibawah 0 derajat celcius.
  4. Heat Resistant (HR) Belt ini banyak ditermukan pada aplikasi Clinker Semen, Finish Mills, Asphal Mixing Plant (AMP), pengolahan refinery minyak bumi petroleum coke, pabrik pupuk, pengolahan hasil pertanian.
  5. Chemical Resistant. Belt ini sesungguhnya banyak dibutuhkan di Indonesia, namun karna salah pemahaman dari agent / manufaktur dari merekomendasikan produk yg sesuai dengan aplikasi. Chemical Resistant yang berarti tahan terhadap bahan kimia. ada berbagai macam jenis kimia dan perlakuan terhadap masing-masing material tentunya berbeda.
  6. General Purpose. ada beberapa macam type belt general purpose seperti : DIN X atau Grade M, DIN Y, DIN W, Grade N. General Purpose belt lebih mengandalkan kekuatas gesek atau abrasive resistant.

Selain type belt diatas juga ada belt dengan mix dari sejumlah type belt diatas. Seperti Dunlop Superfort BVK dan BVAK dimana dunlop mengembangkan type flame resistant dengan abrassion resistant.

“Hal yang paling utama dari tips memilih conveyor belt adalah lifetime belt serta kemampuan / kehandalan belt dalam beroperasi. Metode penghitungannya adalah Kapasitas produksi yang dihasilkan dibagi umur ditambah biaya perawatan, biaya Installasi, perbarikan cost, downtime loss”

Ada beberapa komponen penting dalam memilih conveyor belt:

  1. Tensile Strength Carcass atau kekuatan tarik carcass fabric atau cord. tensile strength harus disesuaikan dengan design conveyor. terlalu besar atau terlalu kecil daya tarik carcas sangat mempengaruhi kinerja conveyor.
  2. Elongation Carcass Fabric sebaiknya kurang dari 2%. Untuk Steel cord belt 0%.
  3. Abrassion Loss semakin kecil semakin baik. Abrassion loss sangat penting karna potensi terkikisnya belt membuat belt cepat habis.
  4. Ozone resistant. ini sangat penting untuk menghambat proses penuaan belt. Terkadang di Indonesia komponen ini selalu dikesampingkan. Belt tanpa ozone resistant mudah getas atau tampak pecah / retak. 
  5. Elongation at break Karet untuk menguji sifat utama karet yang bisa molor. semakin besar tingkat kemuluran karet akan menjadi sangat baik.
  6. Tensile Strength rubber yang besar, adapun nilai maximum tensile strength rubber adalah 25Mpa.
  7. Harga Belt Conveyor Murah. Ini merupakan standard behaviour di Indonesia. Harga Murah tapi barang bagus. Ini mungkin baik tapi hukum yang berlaku adalah ada rupa ada harga. Anda dapat merujuk Daftar harga Belt Glodok sebagai Refferensi  

Demikian sekilas cara memilih type conveyor belt.