Table of Contents
ToggleMaterial Splicing
Material Splicing merupakan bahan yang di gunakan untuk melakukan aktifitas penyambungan belt conveyor baik itu sambungan dingin atau cold splicing maupun sambungan panas atau hot splicing.
Cold Splicing sekilas tampak sederhana dengan menggunakan lem serta cover strip sebagai pelindung sambungan. Jika dibandingkan dengan Hot Splicing maka tampak bahwa metode ini lebih rumit dan membutuhkan sumberdaya material dan peralatan mesin yang cukup besar.

Tools Splicing
Kami menyediakan material splicing serta sejumlah tools splicing secara satuan maupun full set. material dan tools telah memenuhi kebutuhan
Sekilas tentang Cold Splicing
Sambungan dingin atau cold splicing adalah metode penyambungan belt conveyor tanpa menggunakan panas atau pemanasan. Metode Sambungan dingin biasanya menggunakan adhesive khusus atau perekat kimia seperti SC2000 Rema Tip Top untuk menggabungkan dua ujung material yang akan disambungkan.

Keunggulan Cold Splicing
- Tidak Memerlukan Peralatan Panas
- Tidak perlu mesin pemanas atau alat pemvulkanisasian.
- Lebih hemat energi dan mudah dilakukan di lapangan.
- Fleksibel dan Mudah Dilakukan
- Cocok untuk area kerja yang sulit dijangkau.
- Dapat dilakukan oleh teknisi dengan peralatan minimal.
- Biaya Relatif Lebih Rendah
- Tidak membutuhkan investasi besar dalam peralatan.
- Perekat kimia lebih murah dibandingkan dengan metode panas.
- Mengurangi Risiko Kerusakan Material
- Tidak ada risiko overheating atau deformasi karena panas.
Kelemahan Cold Splicing
- Kekuatan Penyambungan Lebih Rendah
- Dibandingkan dengan hot splicing (sambungan panas), cold splicing biasanya memiliki daya tahan yang lebih rendah.
- Ketergantungan pada Perekat
- Kualitas sambungan sangat bergantung pada perekat yang digunakan dan kondisi aplikasi.
- Waktu Curing atau Pengeringan
- Membutuhkan waktu untuk perekat mengering dan mencapai kekuatan penuh.
Jika cold splicing tidak cukup kuat, hot splicing bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Teknik ini menggunakan panas dan tekanan untuk menggabungkan material, menghasilkan sambungan yang lebih kuat dan tahan lama. Hot splicing adalah metode penyambungan belt conveyor dengan menggunakan panas, tekanan, dan waktu tertentu untuk menyatukan dua ujung belt secara permanen. Teknik ini umumnya digunakan pada belt berbahan karet atau tekstil, seperti yang digunakan di industri pertambangan, manufaktur, dan logistik.
Keunggulan Hot Splicing ✅
✔ Kekuatan Sambungan Tinggi – Lebih kuat dibanding cold splicing dan tahan lama.
✔ Daya Tahan Lebih Baik – Cocok untuk conveyor dengan beban berat atau lingkungan ekstrem.
✔ Sambungan Halus – Mengurangi risiko kerusakan roller dan komponen conveyor lainnya.
Kelemahan Hot Splicing ❌
✖ Memerlukan Peralatan Khusus – Seperti heat press dan pendingin.
✖ Proses Lebih Lama – Dibandingkan dengan cold splicing, membutuhkan waktu lebih banyak.
✖ Tidak Cocok untuk Perbaikan Darurat – Karena memerlukan suhu tinggi dan waktu pemrosesan.

Proses Hot Splicing 🛠️
- Persiapan Belt
- Potong ujung belt secara bersih dan sesuai pola (misalnya skiving atau step splicing).
- Bersihkan permukaan yang akan disambung dari kotoran dan minyak.
- Lapisan Perekat & Kain Penguat
- Oleskan lapisan adhesive vulkanisasi atau lem khusus.
- Tambahkan kain penguat (fabric ply) jika diperlukan untuk kekuatan tambahan.
- Pemanasan & Tekanan
- Gunakan press pemanas dengan suhu sekitar 145-165°C.
- Tekanan diterapkan selama 30-60 menit agar sambungan menyatu dengan sempurna.
- Pendinginan & Inspeksi
- Setelah waktu yang cukup, belt didinginkan secara perlahan.
- Inspeksi visual dilakukan untuk memastikan tidak ada cacat pada sambungan.