Obral!

3 Langkah Jitu dalam mencari vendor Jasa Pemasangan Belt Conveyor

Harga aslinya adalah: Rp150.000.Harga saat ini adalah: Rp100.000.

Deskripsi

Jasa Pemasangan Belt Conveyor

Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing

Jasa Pulling Pemasangan Belt Conveyor

Pulling belt conveyor adalah proses pemasangan atau penarikan belt conveyor ke tempatnya pada rangkaian sistem conveyor. Proses ini dilakukan saat mengganti belt yang lama atau memasang belt baru. Pulling belt conveyor sangat penting untuk memastikan belt terpasang dengan benar, tidak mengalami ketegangan berlebih, dan berada dalam posisi yang sesuai dengan sistem.

Berikut adalah tahapan umum dalam proses pulling belt conveyor:

  1. Persiapan alat dan material:
    • Siapkan alat bantu seperti winch, pulley block, wire rope, shackles, dan alat pengaman lainnya.
    • Pastikan belt conveyor sudah dalam posisi siap ditarik dan semua komponen conveyor (pulley, roller, dll.) sudah diperiksa dan siap dipasang.
  2. Pengaturan sistem penarikan:
    • Pasang pulley dan winch di posisi strategis untuk membantu menarik belt. Wire rope digunakan untuk menarik belt dari satu ujung conveyor ke ujung lainnya.
    • Winch dipasang pada salah satu ujung conveyor, sementara pulley block digunakan untuk memberikan titik pengungkit.
  3. Penarikan belt:
    • Belt conveyor ditarik perlahan menggunakan winch. Proses ini harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari kerusakan pada belt dan komponen lainnya.
    • Pastikan belt bergerak dengan lancar di atas pulley dan roller.
    • Selama penarikan, perhatikan ketegangan belt agar tidak melebihi batas yang disarankan, karena ketegangan berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada belt.
  4. Penyelarasan belt:
    • Setelah belt berhasil ditarik ke tempatnya, periksa penyelarasan belt pada rangkaian roller dan pulley. Pastikan belt berada di tengah dan tidak menyentuh struktur samping conveyor.
    • Belt yang tidak sejajar dapat menyebabkan belt bergerak keluar jalur (tracking issue) atau mengalami keausan tidak merata.
  5. Penyambungan belt:
    • Jika belt terdiri dari beberapa bagian atau harus disambung, proses penyambungan (misalnya hot splicing atau mechanical splicing) dilakukan setelah pulling belt selesai.
    • Setelah penyambungan, belt harus diperiksa kembali untuk memastikan tidak ada area yang lemah atau kerusakan yang dapat mempengaruhi kinerja.
  6. Pengujian operasi / Final Result:
    • Jalankan conveyor pada kecepatan rendah untuk memastikan belt berfungsi dengan baik, bergerak stabil, dan tidak mengalami masalah penyelarasan atau ketegangan.
    • Setelah semua pengujian selesai, conveyor dapat beroperasi normal.

Pulling belt conveyor adalah proses penting yang memerlukan perencanaan matang dan koordinasi yang baik agar belt dapat terpasang dengan aman dan efektif tanpa merusak komponen lainnya.

Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing

Jasa Hot Splicing untuk pemasangan Belt Conveyor

Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing, Cek Hardness dengan menggunakan durometer Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Jasa Pemasangan Belt Conveyor Hot Splicing Hot Splicing Conveyor Belt PLTU Lombok Hot Splicing Conveyor Belt Proyek PLTU Lombok

Kenapa Hot Splicing pada Belt Conveyor Panjang.

Hot splicing pada belt conveyor adalah metode penyambungan yang menggunakan panas dan tekanan untuk menggabungkan dua ujung belt menjadi satu kesatuan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hot splicing digunakan pada belt conveyor:

Sambungan yang lebih kuat dan tahan lama: Hot splicing menghasilkan sambungan yang sangat kuat dan dapat mendekati kekuatan belt aslinya, sehingga lebih tahan terhadap tekanan, beban, dan umur pakai yang lebih lama dibandingkan metode sambungan lainnya (misalnya cold splicing atau mechanical splicing).

Ketahanan terhadap kondisi lingkungan: Sambungan hasil hot splicing lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem seperti suhu tinggi, kelembapan, dan paparan bahan kimia, karena ikatan yang terbentuk melalui panas lebih solid dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal.

Minim perawatan: Belt yang disambung dengan hot splicing cenderung memerlukan perawatan lebih sedikit karena sambungannya lebih stabil dan tidak mudah mengalami kerusakan atau gesekan.

Kinerja belt yang lebih mulus: Hasil sambungan hot splicing lebih halus dibandingkan metode penyambungan lain, sehingga belt conveyor dapat beroperasi lebih efisien dan tanpa hambatan. Ini membantu mencegah keausan pada komponen conveyor lainnya, seperti pulley dan roller.

Cocok untuk conveyor kecepatan tinggi: Hot splicing ideal untuk aplikasi conveyor dengan kecepatan tinggi dan beban berat karena sambungan yang dihasilkan sangat kuat dan stabil, sehingga mengurangi risiko belt putus saat beroperasi.

Namun, proses hot splicing memerlukan peralatan khusus, teknisi yang berpengalaman, serta waktu yang lebih lama dibandingkan metode penyambungan lainnya seperti mesin press Dunlop.

Mesin untuk Pemasangan Belt Conveyor

Kami memiliki mesin hot Press untuk melakukan Penyambungan belt conveyor mulai dari BW800 hingga BW 1600 dalam sekali sambungan.

mesin hot Splicing

Mesin hot splicing adalah alat yang digunakan untuk menyambung belt conveyor dengan metode hot splicing. Proses hot splicing memerlukan mesin khusus yang menggunakan panas dan tekanan untuk menggabungkan dua ujung belt menjadi satu sambungan yang kuat dan tahan lama.

Mesin ini sangat penting dalam industri, terutama untuk conveyor yang digunakan dalam aplikasi berat seperti tambang, pabrik, atau pengolahan material. Berikut adalah komponen dan cara kerja mesin hot splicing:

Komponen Utama Mesin Hot Splicing:

  1. Plat Pemanas (Heating Plates):
    • Bagian ini berfungsi untuk memanaskan belt pada titik penyambungan. Plat pemanas memiliki elemen pemanas yang dapat menghasilkan suhu tinggi yang diperlukan untuk menyambung material belt.
  2. Pressure Unit:
    • Unit ini bertugas memberikan tekanan pada area sambungan selama proses splicing. Tekanan yang diberikan harus merata dan sesuai spesifikasi agar sambungan dapat kuat dan presisi.
  3. Cooling System:
    • Beberapa mesin hot splicing dilengkapi dengan sistem pendingin untuk mempercepat proses pendinginan setelah pemanasan selesai. Pendinginan yang cepat dan merata penting untuk mencegah deformasi pada belt.
  4. Control Unit:
    • Panel kontrol digunakan untuk mengatur suhu pemanasan, waktu pemanasan, dan tekanan selama proses splicing. Ini membantu memastikan bahwa semua parameter sesuai dengan spesifikasi belt yang disambung.
  5. Frame atau Struktur Penopang:
    • Rangka atau struktur penopang mesin ini membantu menempatkan belt conveyor secara tepat selama proses penyambungan. Biasanya dilengkapi dengan pengikat untuk menahan belt pada posisinya.

Tahapan Penggunaan Mesin Hot Splicing:

  1. Persiapan Belt:
    • Ujung-ujung belt yang akan disambung dipersiapkan dengan dipotong sesuai pola tertentu (biasanya berbentuk jari-jari atau zig-zag) untuk meningkatkan permukaan kontak dan memperkuat sambungan.
  2. Pembersihan Belt:
    • Area yang akan disambung dibersihkan dari debu, kotoran, atau bahan kimia untuk memastikan sambungan bebas dari kontaminasi yang dapat melemahkan ikatan.
  3. Aplikasi Lem atau Perekat:
    • Perekat khusus diaplikasikan pada permukaan yang akan disambung. Perekat ini akan berfungsi sebagai pengikat tambahan ketika panas dan tekanan diberikan.
  4. Penempatan Belt pada Mesin:
    • Ujung-ujung belt yang telah dipersiapkan ditempatkan di antara plat pemanas mesin. Belt harus diposisikan dengan tepat agar sambungan merata.
  5. Proses Pemanasan dan Tekanan:
    • Mesin kemudian diaktifkan, dan plat pemanas memanaskan area sambungan hingga mencapai suhu yang diperlukan (biasanya antara 120-160°C, tergantung jenis belt).
    • Tekanan yang konstan juga diberikan selama proses ini untuk memastikan sambungan terkompresi dengan baik.
  6. Pendinginan:
    • Setelah waktu pemanasan selesai, belt didinginkan secara perlahan atau menggunakan sistem pendingin. Pendinginan ini bertujuan untuk membuat sambungan stabil dan mencegah deformasi pada belt.
  7. Pemeriksaan Sambungan:
    • Setelah belt selesai disambung, sambungan diperiksa untuk memastikan tidak ada cacat atau kelemahan. Sambungan yang berhasil akan terlihat mulus dan rapi.

Keuntungan Menggunakan Mesin Hot Splicing:

  • Sambungan yang Kuat: Hasil sambungan menggunakan mesin hot splicing mendekati kekuatan asli belt, sehingga cocok untuk aplikasi berat dan berkecepatan tinggi.
  • Hasil yang Presisi: Karena dikendalikan oleh mesin, suhu dan tekanan dapat diatur dengan akurat, memberikan hasil yang lebih konsisten dibandingkan metode manual.
  • Tahan Lama: Sambungan hot splicing lebih tahan lama, terutama di lingkungan yang keras seperti tambang atau pabrik dengan kondisi kerja yang ekstrem.

Mesin hot splicing sangat penting dalam pemeliharaan dan pemasangan belt conveyor di berbagai industri, memastikan operasi conveyor yang andal dan efisien.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “3 Langkah Jitu dalam mencari vendor Jasa Pemasangan Belt Conveyor”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *